Anemia

Apa itu anemia?

Anemia adalah suatu kondisi penyakit di mana jumlah sel darah merah Anda lebih rendah dari jumlah normal. Kondisi ini juga bisa disebut sebagai kekurangan darah. 
Kondisi ini juga bisa terjadi jika sel-sel darah merah tidak mengandung cukup hemoglobin. Hemoglobin adalah protein kaya zat besi yang memberikan warna merah darah. Protein ini membantu sel-sel darah merah membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.

Apa saja gejala anemia?

Pada kondisi kekurangan darah yang ringan, kemungkinan tubuh  tidak akan menimbulkan gejala. Namun, kondisi ini bila tidak diatasi bisa berkembang dan menyebabkan gejala berikut:
  • Merasa mudah marah
  • Merasa lemah atau lelah lebih sering dari biasanya
  • Sakit kepala
  • Sulit berkonsentrasi atau berpikir
Jika penyakit  anemia semakin memburuk, gejala yang mungkin dapat terjadi adalah sebagai berikut:
  • Ada warna putih pada bagian dalam kelopak mata bawah
  • Kuku jari kaki dan tangan rapuh
  • Punya keinginan makan yang disebut sebagai pica, yaitu seperti makan es batu atau tanah
  • Saat berdiri merasa pusing 
  • Warna kulit pucat
  • Sesak napas

Apa penyebab anemia?

Penyakit anemia pada dasarnya disebabkan karena tubuh kekurangan sel darah merah. 
Perlu diketahui, bahwa banyak organ tubuh yang membantu membuat sel-sel darah merah, namun sebagian besar pekerjaan ini dilakukan pada sumsum tulang. Sumsum tulang adalah jaringan lunak di tengah tulang yang membantu membentuk semua sel darah.
Sel-sel darah merah yang  masih muda umumnya dapat bertahan antara 90 dan 120 hari. Lalu secara alami, tubuh akan menghapus sel-sel darah tua dan sudah rusak. Proses ini semua diatur oleh sebuah hormon yang disebut erythropoietin (EPO). hormon ini dibuat di ginjal dengan memberikan sinyal kepada sumsum tulang Anda untuk membuat lebih banyak sel darah merah.
Nah, pada kebanyakan kasus orang anemia, di dalam darahnya tidak  terdapat kadar hemoglobin yang cukup. Hemoglobin adalah protein pembawa oksigen dalam sel darah merah. Protein ini memberikan sel darah merah warna merah. 

Jenis anemia berdasarkan penyebab

1. Jenis yang disebabkan oleh penurunan produksi sel darah merah:
  • Anemia defisiensi zat besi, ini adalah kondisi yang terjadi karena kemampuan tubuh dalam menyerap zat besi telah menurun. Kasus kehilangan banyak darah juga dapat menghabiskan simpanan zat besi di dalam tubuh Anda. 
  • Anemia kekurangan vitamin, ini adalah penyakit yang disebabkan karena kekurangan asupan folat, B-12, atau vitamin C. 
  • Anemia peradangan adalah jenis kondisi kekurangan darah merah yang sering disebabkan oleh penyakit kronis seperti sakit ginjal, leukemia atau kanker darah lainnya, lupus, HIV, dan rheumatoid arthritis. 
  • Anemia karena kemoterapi ini menyebabkan produksi sel darah merah dalam tubuh berhenti sementara. 
  • Anemia aplastik adalah kondisi penyakit kekurangan darah merah akibat dari kegagalan sumsum tulang
2. Jenis yang disebabkan karena kehilangan darah merah 
  • Anemia kehilangan darah akut bisa disebabkan karena mengalami pembedahan Terlihat pada trauma, pembedahan, atau perdarahan akut dari borok
  • Anemia kehilangan darah kronis merupakan tipe kondisi kekurangan darah merah yang dapat disebabkan karena menstruasi yang berat (menorrhagia) atau karena perdarahan saluran pencernaan. Kondisi ini juga dapat menyebabkan kekurangan zat besi.
3. Jenis kondisi akibat kerusakan sel darah merah:
  • Anemia karena keturunan bisa terjadi akibat struktur hemoglobin atau sel darah merah berubah, sehingga membuatnya lebih rapuh atau berumur pendek. Kondisi ini termasuk penyakit sel sabit, talasemia, defisiensi glukosa-6-fosfat dehidrogenase (G6PD), defisiensi piruvat kinase, elliptocytosis herediter, dan spherocytosis herediter.
  • Anemia hemolitik alloimun adalah jenis kondisi yang disebabkan karena paparan golongan darah yang tidak kompatibel. Ini bisa terjadi melalui reaksi transfusi atau pada kehamilan ketika darah  ibu Rh-negatif dan darah janin Rh-positif.
  • Anemia hemolitik autoimun adalah suatu kondisi di mana sistem kekebalan tubuh Anda menjadi bingung dan menyerang dan menghancurkan sel darah merah Anda.
  • Anemia hemolitik yang diinduksi obat dapat terjadi akibat reaksi sistem kekebalan tubuh. Biasanya terjadi karena obat antibiotik.
  • Anemia hemolitik mekanis ini adalah penyakit yang disebabkan oleh kerusakan fisik pada sel darah merah. Ini dapat disebabkan akibat efek alat medis, tekanan darah tinggi, atau bahkan aktivitas berat.
  • Hemoglobinuria nokturnal paroksismal adalah jenis kekurangan darah yang terjadi ketika tubuh Anda menghancurkan sel darah merah lebih cepat. Selain itu tubuh juga membuat setiap jenis sel darah terlalu sedikit.

Apa pengobatan untuk anemia?

Pengobatan pada umumnya akan dilakukan untuk mengatasi penyebab kekurangan darah Anda terlebih dahulu. Berikut adalah beberapa contoh pengobatan dasar yang akan dianjurkan dokter:
  • Transfusi darah
  • Kortikosteroid atau obat lain yang menekan sistem kekebalan tubuh
  • Erythropoietin, obat yang membantu sumsum tulang Anda membuat lebih banyak sel darah
  • Suplemen zat besi, vitamin B12, asam folat, atau vitamin dan mineral lainnya

Bagaimana saya bisa mengatasi anemia?

Pertama, jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala anemia seperti yang telah disebutkan di atas, segera ke dokter untuk mencari tahu diagnosis dan pengobatan yang tepat. 
Beberapa kondisi kekurangan darah umumnya tidak dapat dicegah. Namun, Anda dapat membantu menghindari anemia defisiensi zat besi dan vitamin dengan memilih diet yang mencakup berbagai vitamin dan nutrisi, dengan cara: 
  • Konsumsi zat besi. Makanan yang kaya zat besi termasuk daging sapi dan daging lainnya, kacang-kacangan, lentil, sereal yang diperkaya zat besi, sayuran berdaun hijau gelap, dan buah kering.
  • Konsumsi folat. Nutrisi asam folat ini dapat ditemukan dalam buah jeruk dan jus, pisang, sayuran berdaun hijau gelap, kacang-kacangan, dan roti, sereal serta pasta.
  • Konsumsi vitamin B-12. Vitamin ini ditemukan secara alami dalam daging dan produk susu. Vitamin ini juga ditambahkan ke beberapa sereal dan produk kedelai, seperti susu kedelai.
  • Banyak konsumsi vitamin C. Makanan yang mengandung vitamin C seperti buah jeruk, melon dan buah lainnya membantu meningkatkan penyerapan zat besi.
Sumber: https://hellosehat.com/penyakit/anemia/

Komentar

Postingan Populer